Laman

Selasa, 09 Agustus 2011

Allah pun BerSumPaH

As we get oLder wE do noT geT any youngEr seasonS reTurn and today I am fifty-five; and This tIme Last Year I was Fifty-four; and tHis time Next year I shaLl be Sixty-twO
---Henry Reed, Penyair Inggris---
Ada benarnya juga apa yang dibilangin dalam kutipan tersebut. Artinya kira-kira begini, "Semakin tua,kita tidak pernah kembali muda. Musim berganti dan sekarang usiaku sudah dua puluh lima tahun; dan saat ini pada tahun lalu, usiaku dua puluh empat; dan saat ini pada tahun-tahun selanjutnya, usiaku akan menginjak enam puluh dua. "
        Jangan cuma manggut-manggut doang! Semua orang udah pada tahu kalo yang namanya waktu itu nggak pernah diam, apalagi bergerak mundur kayak mobil-mobil atau kendaraan lain yang lagi parkir. Buktinya, usiamu, kan, semakin bertambah dari tahun ke tahunnya ?
        Pertambahan angka di lilin ... di kue tart ultahmu itu seperti nasehat buatmu bahwa kamu harus lebih dewasa dan bisa berbuat sesuatu buat kamu sendiri dan buat orang lain. Kalo lilin itu bisa ngomong, kamu pasti nggak cuma senang dan bahagia di hari ultahmu, tapi kamu juga bakal menghitung-hitung kualitas hidupmu lantaran malu sama ocehan lilin itu.
      Trus, waktu itu apa, sih? Kalo kamu penasaran dan keukeuh pengin tahu apa aratinya waktu, kamu bisa, kok, lihat-lihat dalam kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam kamus itu, digambarkan beberapa pengertian waktu. 

     Pertama, kamu bakal menemukan pengertian waktu sebagai seluruh rangkaian saat yang telah berlalu, sekarang, dan yang akan datang. Artinya bahwa waktu adalah rangkaian saat yang udah, sedang, dan akan kamu alami. Kalo ada yang nanya, kapan kamu lahir? Kamu tinggal sebutkan tanggal, bulan, dan tahunnya, padahal itu tujuh belas tahun yang lalu.
     Namanya rangkaian, waktu itu pasti sambung-menyambung kayak rantai sepeda adikmu yang nggak terpisah-pisah dari satu mata rantai ke mata rantai yang lainnya. Kalo putus satu aja, sepeda itu nggak bakalan bisa jalan sebagaimana mestinya. Jadi, waktu yang kamu alami juga nggak terpisah-pisah. Adanya istilah kemarin, sekarang, dan besoklah yang bikin waktu kedengerannya usang.
     Pengertian kedua yang bakal kamu temukan tentang waktu adalah saat tertentu untuk menyelesaikan sesuatu. Pengetian ini kayaknya lebih tertuju pada fungsi atau batasan waktu untuk mengerjakan sesuatu.
     Michael Schumacher bisa jadi juara dunia dan pemegang rekor balapan F1 karena emang nggak ada yang bisa nyamain kecepatannya di arena balapan. Begitu juga dengan petarung atau petinju yang bsa mengumpulkan angka sebanyak-banyaknya selama 2.5 atau 3 menit dalam satu ronde. Kalo waktunya udah habis , "Teng!" habislah kesempatan untuk mengumplkan nilai. Buktinya, pukulan sekeras apa pun bahkan bisa bikin lawan jatuh, sekalipun nggak bakalan dinilai sama juri. Itu artinya, waktu juga bisa diartikan sebagai saat tertentu untuk menyelesaikan sesuatu.
    "Waktunya udah habis !" terdengar suara pengawas ujianmu, padahala soal itu belum kamu selesaikan semuanya. Apakah waktu bener-bener udah habis? Nggak juga, kan? Itu artinya waktu yang ditentukan emang udah habis .
    Ketiga, kamu bisa menemukan pengertian waktu sebagai kesempatan, tempo, atau peluang. Pengerian ini kayaknya lebih menunjuk pada waktu sebagai benda yang berkaitan dengan resiko. Misalnya, pagi ini, kamu lihat bokapmu uring-uringan lantaran lupa belum bayar PBB, padahal jatuh temponya udah lewat , jatuh tempo itu, artinya waktu terakhir yang udah ditentukan, kalo nggak, bakal ada risikonya, misalnya kena denda.
     Contoh lain, kamu masih bisa ngisi ulang pulsa di HP-mu selama masih punya kesempatan. Biasanya, kalo kontak ke service center, ketika pulsamu udah habis, kamu bakal dikasih kesempatan kapan kamu bisa ngisi pulsa lagi, kalo nggak ngisi juga, nomor kesayanganmu itu bakalan hangus alias nggak bisa dipake lagi! Nggak peduli alasannya, apakah kamu lupa atau pura-pura lupa!
     Jadi, pengertian waktu yang ini lebih menunjuk pada waktu sebagai benda yang berhubungan dengan risiko atau konsekuesi yang kalo nggak digunakan, kamu bakal menanggung akibatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar sesuka Anda !